LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DI SUSUN OLEH:
NAMA : DEA RISTRIA ARIANI
NIM : A1C118003
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs.SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. DATA PENGAMATAN
7.1 Brom dalam Tetraklorida
7.2 Brom
7.3 Larutan Kalium Permanganat
7.4 Asam Sulfat
7.5 Asam Nitrat
7.6 Bahan Tak Dikenal
VIII.
PEMBAHASAN
Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon serta
dari atom hydrogen atau yang biasanya dikenal dengan nama alkana, alkena ,
serta alkuna. Senyawa hidrokarbon ini sering kita jumpai mengenai pemanfaatannya
baik itu dari reaksinya seperti pembakaran sempurna maupun yang tak sempurna. Penggunaanya
ini biasanya kita gunakan dalam menggunakan bensin dan minyak tanah melalui
proses pembakaran. Selain melalui proses pembakaran penggunaan senyawa
hidrokarbon ini juga dapat dilakukan dengan bantuan dari sebuah katalis. Salah satu
katalis yaitu aluminium klorida yang berfungsi untuk membuat senyawa
hidrokarbon yang berantai lurus menjadi bercabang. Reaksi ini dinamakan
isomerisasi, ada pula reaksi yang dapat dijalani oleh senyawa hidrokarbon ini
yaitu reaksi subtitusi halogenasi baik itu klorinasi ataupun brominasi (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon).
8.1 Brom dalam tetraklorida
Pada
percobaan ini kami menggunakan beberapa bahan yang berbeda yaitu heksana, dietil
eter, minyak jelantah, dan benzene. Yang mana dari masing-masing bahan kami
menggunakannya sebanyak 1ml. Untuk perlakuan yang pertama di ambil 1ml heksana
lalu ditetesi dengan air brom sebanyak 15 tetes, kemudian ditempatkan salah
satunya di tempat gelap dan yang lainnya di tempat yang terang. Setelah itu
dilakukan peniupan pada mulut tabung reaksinya untuk melihat adanya hydrogen bromide
yang terbentuk.untuk menyakinkan hasil yang didapat digunakan pengujian dengan
menggunakan kertas lakmus merah namun tidak terjadi perubahan apapun. Hasil yang
didapatkan pada saat kondisi terang warna tetap kuning namun sedikit jernih dan
tidak menimbulkan asap. Untuk yang di tempat gelap warna tetap kuning namun
pekat dan tidak menimbulkan gelembung juga.
Selanjutnya
digunakan 1ml dietil eter ditetesi dengan 15 ml air brom lalu diguncangkan
kemudian ditiup hasilnya terdapat dua lapisan dan menimbulkan gas. 1ml dietil
eter di reaksikan dengan 15 tetes benzene lalu di kocok dan ditiup hasil yang
didapatkannya itu terdapat asap dan larutan menjadi keruh. Dengan bahan yang
lainnya yaitu 1ml minyak jelantah di tambahkan dengan 1ml air brom dan minyak
jelantah yang lainnya ditetesi dengan 1ml asam sulfat. Hasil yang didapatkan
untuk direaksikan dengan air brom terbentuk 2 lapisan yang mana lapisan atas
berwarna kuning kecoklatan dan lapisan bawahnya berwarna kuning, sedangkan
direaksikan dengan asam sulfat yang terbentunya warna hitam yang pekat. Lalu di lakukan percobaan dengan menggunakan 1
ml benzene di reaksikan dengan air brom dan asam sulfat. Hasilnya untuk
direaksikan dengan brom terbentuk 2 lapisan yang bening pada bagian bawah dan
warna oren di bagian atas. Untuk di reaksikan dengan asam sulfat terbentuk 2
lapisan juga yang bagian atasnya berwarna keruh dan bagian bawahnya berwarna
bening.
8.2 Brom
Pada percobaan brom ini
kami melakukannya dengan 2 perlakuan yang berbeda yang pertama kami menggunakan
menggunakan benzene yang dipanaskan selama 5 menit dengan hasil yang kami
dapatkan bahwa benzene tidak terdapat lagi di dalam tabung reaksi. Sedangkan perlakuan
kedua dilakukan pemanasan benzene dengan penambahan paku yang dipanakan selama 5 menit hasil yang
didapatkan bahwa masih terdapat larutan di dalam tabung reaksi dan tidak
terdapat endapan serta perubahan warna. Padahal fungsi dari penambahan paku ini
sebagai katalis yang berfungsi untuk mempercepat laju reaksi.
8.3 Larutan kalium permanganate
Pada pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah senyawa tersebut terdapat ikatan rangkapnya
atau tidak. Pengujian ini biasanya di sebut dengan uji bayer. Pada percobaan
ini digunakan sampelnya yaitu minyak jelantah, n-heksana, dietil eter dan juga benzen.
Masing-masing dari bahan tersebut diambil 15 tetes nya kemudian di tambahkan
dengan 1ml kalium permanganate. Yang mana hasilnya itu untuk bahan minyak
jelantah terbentuk endapan yang berwarna coklat, untuk n-heksana terbentuk
warna ungu, lalu untuk dietil eter terbentuk warna ungu yang kemerahan
sedangkan untuk benzene terbentuk 2 lapisan dengan warna yang tetap. Dalam pengujian
ini larutan kalium permanganate yang berwarna ungu akan menghilang seiring
berjalannya waktu dan terlihat endapan MnO2 yang berwarna
kecoklatan. Penggunaan larutan kalium permanganate itu sebagai katalis yang
mana larutan ini bersifat pengoksidan yang kuat. Reaksi ini terjadi apabila
warna ungu dari larutan hilang.
8.4 Asam sulfat pekat
Pada percobaan berikut
dengan menggunakan asam sulfat kami menggunakan 2 bahan yaitu dietil eter dan
n-heptana. Untuk dietil eter itu kami menggunakan 10 tetes di etil eter
kemudian ditambahkan dengan asam sulfat lalu dikocok hasilnya larutan berubah
menjadi warna jingga dan terasa panas pada sat pengocokan. Lalu perlakuan yang
kedua yaitu diambil 2 ml asam sulfat di tambahkan dengan 10 tetes n-heptana
lalu dikocok. Hasilnya larutan tidak larut dengan membentuk 2 lapisan yang mana
pada lapisan bawahnya berwarna keruh dan bagian atasnya berwarna bening. Tujuan
penambahan asam sulfat yaitu sebagai zat pengoksidasi, yang dapat mengakibatkan
perubahan warna .
8.5 Asam nitrat
Pada percobaan
menggunakan asam nitrat ini dilakukan dengan mencampurkan 0,5ml benzene dengan
4ml asam nitrat pekat hasilnya terbentuk uap yang keluar. Lalu di masukkan batu
didih mengeluarkan gelembung. Didihkan campuran ini maka terjadi perubahan
warna menjadi kuning bening. Kemudian larutan ini dituang ke dalam es timbul
asap dengan bau yang menyengat dan terbentuknya warna yang keruh. Untuk perlakuan
yang kedua digunakan campuran 4ml asam nitrat dan eter sebanyak 0,5ml hasilnya
timbul gelembung. Lalu di masukkan batu didih lalu dipanaskan hasilnya itu terbentuk
warna oren pekat yang timbul gas dan berbau yang menyengat. Setelah itu
campuran di tuangkan ke dalam es larutan itu berubah menjadi bening kembali dan
baunya seperti bau bayclin.
8.6 Bahan tak dikenal
Untuk pengujian bahan
yang tak dikenal diambil 3 tabung reaksi yang masing-masingnya diisi dengan 2ml
zat yang tak dikenal. Masing-masing tabungnya ditambahkan dengan 2ml air, 2ml kloroform,
dan 2 ml asam sulfat. Lalu setiap tabung reaksi dikocok dan diamati hasilnya
untuk penambahan air hasilnya terbentuk 2 lapisan yang bagian atas kuning keruh
dan bagian bawahnya bening dan diantaranya terbentuk gelembung. Untuk penambahan
klorofom terdapat 2 lapisan yang bagian atas berwarna keruh dan bagian bawahnya
berwarna kuning. Untuk penambahan asam sulfat warnanya berubah menjadi
kecoklatan dan memiliki bau tak sedap.
Selanjutnya dilakukan
pengujian dengan benzene yang di tambahkan dengan 2ml air hasilnya yaitu
lapisan atas lebih keruh daripada bagian bawahnya dan pada bagian atas terdapat
gelembung. Untuk penembahan 2ml kloroform hasilnya yaitu terdapat 1 fasa dengan
warna jernih dan terdapat sedikit gelembung. Untuk penambahan asam sulfat
terdapat 2 lapisan dibagian bawah jernih dan bagian atasnya keruh terdapat
gelembung pada bagian bawahnya.
IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan di atas dengan
judul reaksi-reaksi hidrokarbon dapat diambil kesimpulannya diantaranya yaitu :
1.
Pada sifat kimia
senyawa hidrokarbon alifatik dan aromatic memiliki perbedaan yang dapat kita
lihat dari rumus kimia dan reaksinya. Untuk senyawa aromatic rumus kimianya
jenuh dalam sifatnya sedangkan pada senyawa alifatik rumus kimianya tidak jenuh
dan jenuh dalam sifatnya sehingga senyawa alifatik ada yang dapat mengalami
reaksi halogenasi untuk alkena dan alkuna sedangkan untuk alkananya tidak dapat
bereaksi.
2.
Adapun jenis
reaksi kimia yang dapat terjadi pada senyawa hidrokarbon yaitu reaksi oksidasi,
reaksi substitusi maupun reaksi adisi.
3.
Cara-cara
ataupun teknik pengujian dari ketiga golongan senyawa hidrokarbon diantaranya
uji bromin, uji KMnO4, uji bayer serta uji asam sulfat.
X. MANFAAT
Dari
percobaan yang dilakukan ini dengan judul reaksi-reaksi hidrokarbon dapat di
ambil manfaatnya yaitu:
1.
Mahasiswa
mengetahui perbedaan sifat kimia pada senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dan
tak jenuh serta sifat kimia dari senyawa hidrokarbon aromatis.
2.
Mahasiswa
memahami jenis reaksi kimia diantara senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, tak
jenuh serta senyawa hidrokarbon aromatis guna membedakan setiap senyawanya.
3.
Mahasiswa tahu
cara-cara dan teknik yang dapat dilakukan dalam pengujia ketiga golongan
senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, tak jenuh serta senyawa hidrokarbon
aromatis.
XI. PERTANYAAN
Dari percobaan yang telah dilakukan saya mendapatkan
permasalahan yaitu :
1.
Mengapa pada
percobaan brom dalam karbon tetraklorida menggunakan sampel alkane ditempatkan
di dua kondisi yang berbeda yaitu gelap dan terang? Jelaskan tujuan dari
perlakuan ini?
2.
Dari hasil
pengujian brom dalam carbon tetraklorida pada heksana di tempat terang dan
gelap sama-sama tidak menimbulkan gas, namun di tepat gelap warna kuningnya
lebih jernih dibandingkan dengan dengan di tempat gelap mengapa demikian?
3.
Mengapa minyak
jelantah jika diteteskan dengan 1ml air brom dapat membentuk 2 lapisan yang
berbeda?
XII. DAFTAR PUSTAKA
XII. DAFTAR PUSTAKA
Marsual, 2008, Kandungan Bahan Organik, n-alkana,
aromatis dan Total Hidrokarbon dalam Sedimen Di Perairan Resha kabupaten Muara,
Sulawesi Tenggara, Ternate: Universitas Khairun
Sumardjo, 2009, Pengantar Kimia, Jakarta: EGC
Syamsurizal, 2011, Reaksi-Reaksi Hidrokarbon http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01
/21/reaksi-reaksi-hidrokarbondiakases
pada tanggal 1 Maret 2020 pukul 20.30
Syukri, 2009, Kimia
Dasar 2, Bandung: ITB
Wijayaratih, 2011, Prumbakan Senyawa Hidrokarbon
Aromatik Polialifatik (Waflatin) pada Kadar Tinggi oleh Pxeudomental, Jurnal
Manusia dan Lingkungan Vol. 8 No.3
XIII. LAMPIRAN
penetesan n-heksana yang di gunakan
hasil yang didapatkan setelah direaksikan benzen dan brom serta asam sulfat
di teteskan benzen ke dalam tabung reaksi
bahan yang digunakan
hasil yang didapat dari reaksi benzen dan aquadest
selengkapnya percobaan mengenai reaksi-reaksi hidrokarbon dapat dilihat pada video berikut:
https://youtu.be/3njGYrl5Zx0
assalammualaikum wr.wb
BalasHapusperkenalkan nama saya indah syafitri NIM. A1C118018 saya akan membantu menjawab pertanyaan no 3. karena perbedaan massa jenis pada air brom dan minyak jelatah yang menyebabkan air brom dan minyak jelatah terdapat 2 lapisan. massa jenis dari air brom lebih tinggi dari massa jenis minyak sehingga larutan tersebut tidak tercampur akan tetapi membentuk dua lapisan.
Assalamualaikum, saya Siti Asmiyah dengan NIM 094 saya akan mencoba menjawab no. 2. Pada dasarnya percobaan dilakukan tempat terang yaitu dari sinar matahari (suhu) akan mempengaruhi suatu reaksi, dimana sinar matahari ini akan mempercepat terjadinya reaksi karena semakin tinggi suhu suatu reaksi akan semakin cepat. Inilah alasannya mengapa ditempat terang dan gelap ada hasil yang berbeda padahal sama-sama tidak menimbulkan gas. Sekian, semoga dapat membantu.
BalasHapusAssalammualaikum wr.wb
BalasHapusPerkenalkan nama saya Radiah (A1C118045)
Saya akan mencoba menjawab no 1, menurut saya pada percobaan brom dalam karbon tetraklorida menggunakan sampel alkane ditempatkan di dua kondisi yang berbeda yaitu gelap dan terang adalah karena agar kita dapat mengetahui reaksi yang terjadi pada brom itu berlangsung sangat cepat atau lambat dari kedua kondisi ini.
Adapun tujuan dari perlakuan ini agar kita dapat menentukan reaksi yang terjadi pada brom itu lebih cepat terjadi pada tempat yang gelap atau terang.