Senin, 02 Maret 2020

laporan percobaan 3


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I


DI SUSUN OLEH:
NAMA : DEA RISTRIA ARIANI
NIM : A1C118003


DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs.SYAMSURIZAL, M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



VII. Data Pengamatan

              7.1  Percobaan Rekristalisasi

             7.2  Sublimasi


VIII. Pembahasan
            Pendekatan serta teknik khusus harus dipilih untuk dapat memurnikan suatu zat padat dari campurannya. Mengenal ataupun mengidentifikasi zat yang akan di lakukan serta tahu akan sifat fisik dan kimianya adalah salah satu dari pendekatan praktis yang dapat dilakukan. Pemahaman akan sifat fisik dan kimia merupakan penentu dari  keberhasilan dalam pemurnian zat. Dengan teknik kristalisasi, sublimasi, dan kromatografi harus di pertimbangkan faktor-faktornya.  Dalam melakukan pemurnian zat kita harus mempertimbangkan teknik yang dipilih berdasarkan dari kompleksifitas zat itu, efesiensi alat dan bahan serta waktunya agar hasil yang di dapatkan dapat sesuai dengan literature yang ada (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/02/pemunian-zat-padat-organik93/).
            Pada percobaan ini kami melakukan rekristalisasi dan sublimasi sebagai teknik yang digunakan dalam pemurnian zat padat.
        8.1  Percobaan Rekristalisasi
Pada percobaan rekristalisasi ini kami menggunakan asam benzoate yang tercemar , yang mana pencemarnya itu glukosa dan karbon aktif. Dengan perbandingan asam benzoate, glukosa serta karbon aktifnya 2:2:1. Asam benzoate yang digunakan itu sebanyak 2 sudip, glukosa 2 sudip dan karbon aktifnya 1 sudip. Sebelumnya dilakukan pemanasan terhadap air pada Erlenmeyer hingga terbentuknya gelembung-gelembung gas. Setelah itu campuran tadi dilarutkan dengan air panas sambil diaduk hingga semuanya larut. Yang mana tujuan penggunaan air panas  agar lebih cepat melarutkannya campuran tersebut. Karena semakin tinggi suhu pelarut maka energy ataupun kereaktifan dalam menguraikan molekul-molekul padatan semakin besar pula.
Pada saat di campurkannya senyawa ke dalam pelarut mendapatkan hasil bahwasannya terbentuk larutan berwarna hitam. Pada saat semuanya ini larut langsung di lakukan penyaringan dengan corong Buchner dan kertas saring saat panas,  kemudian di siram kembali endapan dengan air panas. Didapatkan larutan jernih, Lalu di jenuhkan larutan tersebut selanjutnya dilakukan pendinginan dengan es batu terbentuk Kristal-kristal pada larutan jernih tersebut. Kristal ini merupakan Kristal dari asam benzoate yang telah dimurnikan.
Lalu dilakukannya penyaringan pada endapan dengan kertas saring dan corong Buchner. Kemudian dikeringkan lalu di uji titik lelehnya didapatkanlah pada saat suhu 103°C asam benzoate meleleh. Hal ini tidak sesuai dengan literature yang menunjukkan titik leleh dari rekristalisasi yang dilakukan
         8.2  Sublimasi
Pada percobaan sublimasi ini kami menggunakan Naftalen yang telah di cemari dengan pasir sebagai zat yang akan dimurnikan. Dimana perbandingan antara Naftalen dan zat pengotornya itu 1:1. Untuk Naftalen 1gram dan pasirnya juga 1 gram. Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cawan penguap lalu di tiup menggunakan kertas saring yang telah di lubangin. Kemudian corong di sumbat dengan menggunakan gelas wool. Setelah itu dilakukan pemanasan. Terdapat uap dari Naftalen pada corong akibat dari penyubliman yang membentuk kristal, sedangkan pada kertas saring terdapat pasir dan uap air, dibagian dasar juga terdapat pasir. Lalu dihentikan pembakarannya. Di kumpulkan zat yang mengkristal kemudian di uji titik lelehnya. Di dapatkanlah titik leleh dari Naftalen murni yaitu 84°C. Sedangkan pada literatur titik lelehnya seharusnya 80,26°C. 

IX. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan di atas yang berjudul pemurnian zat padat dapat diambil kesimpulannya yaitu :
1.      Rekristalisasi dimaksudkan sebagai salah satu cara dari pemurnian kembali dari zat padat dengan perlakuan melarutkan suatu zat dengan pelarut panas yang kemudian di lanjutkan dengan proses pendinginan/penjenuhan hingga membentuk Kristal.
2.      Penggunaan pelarut pada rekristalisasi yang baik ialah pelarut yang berfungsi dalam melarutkan pada keadaan temperature yang tinggi atau dengan cara pemanasan, selain itu diperlukannya perbedaan titik didih yang jauh dengan sampel yang akan dilakukannya rekristalisasi.
3.      Dalam  melakukan pemurnian suatu zat ataupun menjernihkan suatu larutan dapat digunakan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat di lakukan itu dengan rekristalisasi atau dengan cara sublimasi seperti yang dilakukan pada percobaan ini.
4.      Dari percobaan ini pemisahan ataupun pemurnian campuran asam benzoate yang tercemar dan naftalen yang telah tercemar didapatkan hasil terbentuknya Kristal mengkilat pada asam benzoate dengan cara rekristalisasi dan untuk naftalen dilakukan dengan sublimasi.


X. Manfaat
Dari percobaan yang dilakukan ini dengan judul pemurnian zat padat dapat di ambil manfaatnya yaitu :
      1.      Mahasiswa mengerti cara melakukan proses kristalisasi dengan baik pada asam benzoate yang             tercemar dan juga naftalen yang tercemar.
      2.      Mahasiswa bisa memilih pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi dari asam benzoate.
      3.      Mahasiswa mengetahui proses penjernihan dan menghilangkan warna.
      4.      Mahasiswa mampu memisahkan serta memurnikan campuran asam benzoate tercemar dengan             proses rekristalisasi.


XI. Pertanyaan
Dari percobaan yang telah dilakukan saya mendapatkan permasalahan yaitu :
      1.      Pada saat pendinginan percobaan rekristalisasi digunakan air es. Apa tujuan dari penggunaan air         es? Mengapa tidak bisa hanya di diamkan saja? Jelaskan.
      2.      Mengapa pada hasil titik leleh asam benzoate hasil yang di dapatkan dengan dileteratur berbeda           jelaskan?
      3.      Apa peran dari glukosa serta karbon aktif dalam proses rekristalisasi? 

XII.  Daftar Pustaka
Fessenden. 1983. Kimia Organik Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Shavla. 2010. Buku Ajar Vogel: Analisa Organik Kuantitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: PT. Kalman Media.
Underwood, Day R.A. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Syamsurizal. 2019. Pemurnian zat padat organic. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/ 03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/ diakases pada tanggal 28 Februari 2020 pukul 20.30.
Zalni, E. 2011. Peningkatan Laju Pelarutan Trigomtprim Melalui Metode Ko-kristalisasi dengan Nikotinamida. Jurnal Farmasi Indonesia. 5(4).


XII. Lampiran 



asam benzoat yang tercemar untuk dimurnikan


dijenuhkan larutan yang telah disaring


terbentuk kristal setelah dijenuhkan


dikeringkan kristal yang telah disaring


kristal dari pemurnian asam benzoat yang tercemar

Selengkapnya percobaan kali ini dapat di lihat pada video berikut ini :

https://youtu.be/1IFrZW83Su0










4 komentar:

  1. Assaamualaikum wr wb, saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Glukosa berperan sebagai zat pengotor dan arang berperan untuk mempercepat reaksi serta menghilangkan warna pada larutan.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum, saya Isnaini Puji Rahayu, NIM A1C118020 akan menjawab pertanyaan nomor 2. Perbedaan hasil titik leleh yang diperoleh dengan yang ada di teori bisa terjadi karena asam benzoat yang diperoleh melalui rekristalisasi tidak sepenuhnya dalam keadaan murni. Dalam artian, kristal ini masih terkontaminasi oleh pengotor2, yang berupa glukosa.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
    Perkenalkan nama saya Adriyan Wijaya putra
    NIM A1C118035
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor satu
    Menurut saya alasan kita menggunakan air es tidak hanya di didiamkan saja adalah dengan tujuan untuk mempercepat turun nya suhu, dimana hal ini saat larutan panas di dingin perlahan maka akan terbentuk kristal dikarenakan turun nya nilai kelarutan akibat penurunan suhu. Sekian semoga membantu terima kasih

    BalasHapus