JURNAL
PRAKTIKUM
KIMIA
ORGANIK I
DISUSUN
OLEH:
NAMA
: DEA RISTRIA ARIANI
NIM
: A1C118003
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.Drs.SYAMSURIZAL,
M.Si
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2020
Percobaan 7
I.
Judul :
Pembuatan Sikloheksanon
II.
Hari, Tanggal : Rabu, 24 April 2020
III. Tujuan :
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan terampil dalam hal berikut ini:
1. Dapat
melakukan oksidasi alcohol sekunder alisiklik
2. Dapat
memahami bahwasannya tidak hanya alcohol sekunder alifatis biasa saja yang
dapat dioksidasi tetapi alcohol sekunder alifatik juga.
IV.
Landasan teori :
cahaya
serta bau menyengat ialah sikloheksanon. Dengan rumus umum C6H10O
lemah kelarutan di air sangat larut dengan pelarut biasa dipakai. sikloheksanon
bisa dihasilkan dari oksidasi alkohol siklik yang akan menjadi keton. Ini
dilakukan dengan menggunakan kalium
kromat dalam suasana asam pada suhu 55°C hingga 60°C. Pemisahan dari reaksi
berikut ini dilarutkan menurut sifat fisik.(Riswanto, 2009).
Alkohol
dengan gugus hidroksilnya itu diikat oleh atom C sekunder bila di oksidasi maka
hasilnya itu adalah keton. Alkohol ini dapat dioksidasi dengab asam kromat
ataupun juga kalium permanganat.ketika alkohol dioksidasi itu hasilnya sangat baik jika dalam suasana
asam. Alkohol sekunder ini dioksidasi jadilah keton sedangkan bromnya terjadi
reduksi dari t6 jadi t4 yang tidaklah stabil lalu di ubah lagi jadilah t3
(Nurita, 2008).
Dalam
kawasan industri senyawa sikloheksanon
oksim merupakan bahan penting agar dapat menghasilkan kepekatan. Maksudnya
kepekatan itu ialah suatu bahan dasar dalam membuat Nilon-6 dan plastik.
Produksi kepekatan ini hampir 100% digunakan untuk menjadi bahannya (Harsanto,
2016).
Ada
beberapa contoh dari reaksi oksidasi alkohol sekunder alisiklik yang menjadi
keton, dalam hal ini diambil contohnya yaitu pembuatan sikloheksanon yang
terjadi dalam suasana asam dengan oksidator kalium dikromat dengan reaksinya
C6H11OH
<......> C6H10O +H2O
Karena hasil akhir dari Cr(IV) yang
tereduksi menjadi Cr(III) sifatnya berbahaya dan beracun untuk lingkungan, jadi
kita dapat menggantikan nya dengan menggunakan larutan 5,25% Natrium
hipoklorit. Untuk reaksi ini juga lebih cepat terjadi jika dalam suasana asam dibandingkan
suasana basa. Yang mana hasilnya itu ialah keton dan ion klorida yang mana jauh tidak beracunnya jika di bandingkan dengan Cr(III) (Mudirawan, 2009).
Mekanisme salah satunya yaitu :
Cr2O72- + 14H+ + 3e- → 2Cr3+ + 7H2O
H-C-OH
→ C=O + 2e-
Pada siklheksanol nilai
dari tingkat oksidasi C ialah nol jika dibandingkan dengan sikloheksanon
nilainya itu adalah 2+. Dari pendapat lain menyatakan bahwasannya
pada pembentukan sikloheksanon dilakukan tahapan awalnya yaitu tahap oksidasi
dengan reaksi eliminasi yang berasal dari alkil ester asam kromat. Keadaan
optimum dari reaksi reduksi dan oksidasi di saat temperature nya sekitaran
55-60
C untuk tahapan pemisahan dari campuran reaksi
serta tahap permurnian itu berdasarkan sifat-sifat fisiknya (Tim Penuntun Kimia
Organik I)
V. Alat dan Bahan :
5.1 Alat
:
1. Gelas
Kimia 200ml
2. Erlenmeyer
250ml
3. Labu
Bundar 250 dan 500ml
4. Alat
Destilasi
5. Corong
6. Penangas
Udara
5.2 Bahan
:
1. Kalium
Dikromat 20,5 gram
2. Asam
Sulfat Pekat 18 gram (10ml)
3. Sikloheksanol
10 gram (10,5ml)
4. Petrolium
eter 12ml
5. Magnesium
Sulfat Anhidrat
VI.
Prosedur Kerja :
Agar Dapat Memahami
Bagaimana Praktikum Ini Dilakukan , Tonton Video Berikut Ini Mengenai Percobaan Pembuatan Sikloheksanon:
Permasalahan :
1. Dari tayangan video diatas mengapa setelah dilakukannya destilasi didapatkanlah destilat yang berwarna kuning yang mana awalnya laruran tersebut berwarna putih? jelaskan
2. pada cyclohexene dilakukan pencucian menggunakan NaCl, Na2CO3 dan air? mengapa tidak salah satunya saja?jelaskan
3. apa tujuan dari di ujinya cyclohexanol dengan menggunakkan air brom ?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dea. Saya Valen Dwi Putri dengan nim A1C118050. Disini saya akan menjawab pertanyaan nomor 3. Tujuan dari di ujinya sikloheksanol dengan menggunakkan air brom adalah untuk mengidentifikasi hasil reaksi oksidasi sikloheksanol.Yang mana, Oksidasi ini menghasilkan senyawa keton tepatnya sikloheksanon. Hal tersebut sesuai dengan judul percobaan, yaitu : pembuatan sikloheksanon
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIzin menjawab nomor 1
BalasHapusPerkenalkan Saya Rahmadansah Nim A1C118066, disini saya akan membantu menjawab permasalahan nomor 1, karena destilat yang berasal dari sikloheksanol yang direaksikan dengan asam fosfat diubah menjadi sikloheksena (C6H10). Persamaan kimia yang terjadi adalah: C6H11OH (l) ⇒ C6H10 (l) +H2O pada saat dipanaskan (sikloheksanol dengan asam fosfat) akan bewarna kuning disebabkan karena terjadi reaksi eliminasi yang menghasilkan produk sikloheksena (berwarna kuning) tersebut. Larutan awal berwarna putih karna belum terjadi reaksi akibat pemanasan, ketika dipanaskan hasil destilasi baru tampak kuning (sikloheksanol dengan asam fosfat). Ketika ditetesi air brom produk (sikloheksena) bewarna kuning, itu menandakan bahwa sikloheksena yang diharapkan memang benar benar murni, bersih dari zat lainnya.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Adriyan Wijaya putra (035) disini saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor dua. Menurut Saya tujuan di lakukannya pencucian dengan tiga zat berbeda dimana dilakukan dengan satu per satu yang mana bertujuan untuk membersihkan lapisan lapisan yang ada pada larutan sehingga dibutuhkan larutan yang berbeda pula pada setiap lapisan nya. Dan apabila kita hanya menggunakan salah satu nya maka hasil yang didapat akan kurang maksimal. Sekian semoga membantu.
BalasHapus